Essay Pengganti Pertemuan Offline Psikologi Lingkungan, dosen pengampu: Arundati Shinta. Tiyana Arum Sari / 21310410073
Kompos
Kompos merupakan salah satu jenis pupuk organik yang sudah ada sejak lama.
Pengertian kompos adalah bahan-bahan organik yang sudah mengalami proses
pelapukan karena terjadi interaksi antara mikroorganisme atau bakteri pembusuk
yang bekerja di dalam bahan organik tersebut.
Proses
pengomposan membutuhkan mikroba untuk proses pembusukan. Agar mikroba dapat
hidup dan berkembangbiak, diperlukan unsur Karbon sebagai sumber energi bagi
mikroba dan unsur Nitrogen untuk perkembangbiakan mikroba. Unsur-unsur ini
didapat dari sampah organik. Sehingga perlu dipastikan sampah-sampah organik
yang akan dipakai dalam pengomposan memiliki unsur Karbon dan Nitrogen yang
seimbang.
Untuk
pengomposan diperlukan wadah yang berlubang-lubang untuk sirkulasi udara. Wadah
tersebut diberi alas jaring plastik yang diisi sabut kelapa atau sekam.
Kemudian, untuk mengatur kelembapan dan menyerap kelebihan air sehinga
kelebihan air pada adonan kompos tidak merembes, lapisi wadah keranjang dengan
kardus. Cacah sampah-sampah organik yang akan dijadikan adonan pupuk. Lalu
masukkan ke dalam wadah. Lalu, tambahkan bekatul atau dedak. Lalu, diamkan
adonan selama tiga minggu dan kompos siap dijadikan kompos.
Penggunaan kompos bermanfaat untuk menjaga kesehatan akar
serta membuat akar tanaman mudah tumbuh. Pupuk Kompos ini merupakan pupuk yang paling aman pada lingkungan karena terbuat dari bahan organik dan
prosesnya menggunakan mikroorganisme.
Berbagai Manfaat Pupuk Kompos
:
· Memberikan nutrisi pada tanaman.
· Meningkatkan Kapasitas Tukar Kation
(KTK)
· Mampu meningkatkan pH tanah pada
tanah asam.
· Meningkatkan ketersediaan unsur mikro.
Sumber :
http://ditjenppi.menlhk.go.id/kcpi/index.php/inovasi/333-membuat-kompos-skala-rumah-tangga
Komentar
Posting Komentar