Essay Pengganti Pertemuan Offline Psikologi Lingkungan, dosen pengampu: Arundati Shinta. Tiyana Arum Sari / 21310410073
Eco Enzyme
Eco-Enzyme merupakan larutan/cairan multifungsi yang
dihasilkan melalui proses fermentasi dari campuran sisa sampah organik
(buah-buahan dan sayuran), gula merah tebu dan air.
Jenis sampah organik yang diolah
menjadi eco enzyme hanya sisa sayur atau buah yang mentah. Fermentasi yang
menghasilkan alkohol dan asam asetat yang bersifat disinfektan hanya dapat
diaplikasikan pada produk tanaman karena kandungan karbohidrat (gula) di
dalamnya.
Proses fermentasi akan berlangsung tiga bulan.
Bulan pertama, akan dihasilkan alkohol, kemudian pada bulan kedua akan
menghasilkan cuka dan pada bulan ketiga menghasilkan enzyme. Pada bulan ketiga,
eco-enzyme tersebut sudah bisa dipanen. Caranya adalah dengan menyaring
menggunakan kain yang sudah tidak terpakai juga bisa digunakan untuk saringan.
Sisa atau ampas eco-enzyme dapat
digunakan untuk beberapa manfaat seperti:
a.
Sebagai starter (ease)
atau untuk membantu mempercepat proses pembuatan eco-enzyme selanjutnya, Untuk
membantu proses penguaraian di dalam septitank.
b.
Untuk tujuan ini, ampas
ini dihancurkan dan masukkan ke dalam saluran kloset, dan
c.
Sebagai kompos dengan
cara meletakkannya selapis demi selapis di dalam tanah.
Untuk membuatnya, Anda harus
menyiapkan sampah organik (sayur atau buah), gula, dan air dengan perbandingan
3:1:10. Contohnya, 900 gran kulit buah : 300 gram gula : 3000 (ml) atau
300 gram kulit buah : 100 gram gula : 1liter air.
Cara pembuatan :
Tuang semua bahan ke dalam botol,
bisa juga menggunakan blender untuk mencacah limbah, kemudian campur gula dan
air dalam botol.
1.
Simpan di tempat yang
kering dan sejuk dengan suhu dalam rumah.
2.
Biarkan selama 3 bulan,
dan buka setiap hari di dua minggu pertama, kemudian 2-3 hari sekali, kemudian
seminggu sekali. Di minggu pertama akan ada banyak gas yang dihasilkan.
3.
Kadang ada lapisan
putih di permukaan larutan. Jika cacing muncul tambahkan gula segenggam, aduk
rata kemudian tutup.
4.
Setelah tiga bulan,
saring eco enzyme menggunakan kain kasa atau saringan.
5.
Residu dapat digunakan
lagi untuk batch baru produksi dengan menambahkan sampah segar. Residu juga
bisa dikeringkan, kemudian diblender dan dikubur di dalam tanah sebagai pupuk.
Manfaat Eco Enzyme :
Manfaat eco enzim untuk rumah tangga yaitu:
1) merendam sayur, menghilangkan pestisida,
herbisida, bahan logam dan sel parasit. Juga zat lilin pada buah-buahan,
2) menghilangkan kutu di beras,
3) membersihkan lantai WC dan dinding atau kamar
mandi, juga pel lantai sehingga serangga tidak ada,
4) campuran cuci piring sehingga lebih kesat dan
bersih,
5) campuran ke cucian pakaian. Memutihkan pakaian
tanpa pemutih. Zat fluoren pada pemutih sangat berbahaya bagi kulit,
6) membersihkan minyak atau lemak membandel,
7) memperlancar saluran WC,
8) penjernih Air akuarium,
9) pembersih kerak yang bandel,
10) memoles barang-barang yang kusam,
11) mengurangi nyamuk/ serangga.
Manfaat eco enzim untuk pertanian yaitu sebagai
filter udara, herbisida dan pestisida alami, menurunkan asap dalam ruangan,
filter air, pupuk alami untuk tanaman dan menurunkan efek rumah kaca. Cara
pengaplikasian eco enzim pada lahan sawah sebagai pupuk yaitu dengan
menumpahkan eco enzim ke pengairan sawah. Cara pengaplikasian eco enzim untuk
membasmi pestisida adalah dengan cara menambahkan 1 tutup botol ke dalam air
kemudian sayuran dibersihkan dan direndam dengan sempurna, setelah 45 menit
baru diangkat.
Eco enzim digunakan sebagai pembersih air dengan
perbandingannya 1:1000 tergantung dengan volume airnya, didiamkan semalaman
maka akan hilang baunya. Boleh menggunakan selang, yang terpenting tidak masuk
udara. Eco enzim murni disemprotkan ke tanaman yang terendam banjir 3 bulan
dapat membuat tanaman tumbuh normal kembali.
Sumber :
Aniza, P. (2022, Januari 24). Eco Enzyme, Cara Memanfaatkan Limbah Dapur untuk Tanaman. Kompas. Diakses dari https://www.kompas.com/homey/read/2022/01/24/121500376/eco-enzyme-cara-memanfaatkan-limbah-dapur-untuk-tanaman?page=all
https://dinpertanpangan.demakkab.go.id/?p=3325
Komentar
Posting Komentar